Review Asus Zenbook Flip UX370, Ultrabook Lipat Tertipis Saat Ini

Di bidang perangkat komputer, khususnya notebook, nama Asus sudah tidak perlu diragukan lagi reputasinya. Produsen asal Taiwan yang satu ini kerap menghadirkan inovasi-inovasi dan teknologi terbaru yang ditawarkan pada seluruh pengguna perangkat IT di seluruh dunia. Termasuk  bagi pengguna di Indonesia.

Untuk segmen ultrabook premium kelas atas, Asus sudah menghadirkan varian Zenbook sejak akhir Oktober 2011 lalu. Terbaru, pada Agustus 2017, Asus Indonesia memperkenalkan jajaran Zenbook terbarunya, beserta seri Vivobook yang merupakan varian lebih terjangkau dari Zenbook, serta ROG Zephyrus, yang merupakan “ultrabook” di dunia gaming.

Kali ini kita akan sedikit mengulas Zenbook Flip UX370 yang merupakan salah satu andalan Asus untuk menggarap segmen high end. Produk yang dipasarkan di harga Rp24.999.000 ini punya desain baru yang lebih tipis, ringkas, tetapi performanya mengagumkan. Seperti apa ultrabook yang satu ini? Berikut sedikit ulasannya.



Desain
Pada dasarnya, Zenbook Flip UX370 merupakan seri terbaru dari tipe Zenbook sebelumnya yakni UX360. Keduanya sama sama menganut konsep flip pada engselnya. Namun pada seri suksesornya kali ini,  ASUS menyematkan cukup banyak pembaruan pada notebook. Baik dari sisi desain, maupun dari sisi jeroan internal alias mesin.

Satu hal yang yang paling mudah dilihat adalah, bodinya yang terlihat semakin cantik. Sepintas, warna yang digunakan mirip dengan ASUS Zenbook 3 yakni Royal Blue. Adapun aksen lis di tepian bodi yang diberi warna emas pun semakin membuat notebook ini sangat premium. Saat dipegang, terasa sekali pancaran aura kecantikan yang dikeluarkan.

Zenbook Flip UX370 juga dirancang menggunakan bahan alumunium alloy dengan grade yang biasa dipergunakan pada industri pesawat terbang atau aerospace grade alumunium alloy. Penggunaan material ini membuat konstruksi tubuh notebook tersebut menjadi sangat kuat. Allumunium alloy pun terkenal sangat ringan, sehingga sekaligus menjawab kenapa ultrabook tersebut menjadi sangat ringan.

Dari sisi bobot, ASUS Zenbook UX370 lebih ringan dari versi terdahulunya. Jika UX360 beratnya adalah 1,3Kg, Zenbook UX370 bobotnya hanya 1,1Kg.  Ketebalannya pun hanya 10,9 mm. Lebih tipis dari Lenovo Yoga 910 yang berketebalan 14,3 mm maupun Acer Spin 7 yang 10,98 mm. Membawa notebook ini dalam tas bersama dengan buku di dalamnya pun tak akan memberatkan penggunanya.

Fitur Lipat
Keunggulan utama Asus Zenbook Flip adalah kemampuannya yang dapat bertransformasi ke dalam empat bentuk. Sebagai sebuah notebook, Anda tentu bisa menggunakan perangkat ini selayaknya notebook biasa.



Ketika Anda ingin bermain game atau menggunakanya sambil bersantai, notebook ini bisa diubah ke dalam mode tablet dengan memutarnya 360 derajat. Ketika UX370UA menjadi tablet, Windows 10 seketika merespon hal itu dan mengubah tampilan user interface-nya ke dalam mode tablet. Namun pada mode tabletnya ini, layar terasa begitu besar serta bobotnya pun cukup berat, sehingga kemungkinan Anda harus memegangnya dengan dua tangan.

Ketiga adalah mode tent atau berbentuk seperti tenda. Bentuk ini berguna pada saat Anda ingin menampilan sesuatu menggunakan notebook tapi terkendala dengan space ruang yang terbatas. Mode ini cukup asik ketika Anda ingin memakai UX370UA untuk menonton video menggunakan meja yang kecil. Terakhir adalah mode display. Bentuk satu ini tentu sangat berguna ketika  Anda ingin menjadikan perangkat tersebut sebagai standing display untuk kebutuhan presentasi.

Konektivitas
Asus Zenbook UX370 memiliki fasilitas port input-output yang lebih lengkap dari versi sebelumnya. Di sisi kiri ada tombol power dan volume serta port USB 3.0 Type-C yang sekaligus menjadi display port  untuk menghubungkan monitor eksternal dan charger port. Selain itu, tersedia pula sebuah port audio jack 3.5 mm.

Tersedia pula exhaust untuk mengeluarkan panas yang terjadi ketika notebook berada dalam kondisi load maksimal.  Charger port pada perangkat ini juga dikatakan memiliki fitur pengisian cepat yakni mampu terisi sekitar 60 persen dalam waktu 49 menit.

Sementara disisi kanan, USB 3.1 Type C, dan port charger, tombol power, volume dan fingerprint. Ya, fingerprint akhirnya turut diberikan juga oleh ASUS untuk melengkapi notebook canggihnya satu ini. Namun bentuknya agak sedikit berbeda dari versi ASUS Zenbook 3 Deluxe UX490. Ia berbentuk lonjong atau persegi panjang.

Sejumlah port penting lain seperti Ethernet dihilangkan agar bisa mereduksi ketebalannya. Namun di dalam boks telah tersedia dongle ethernet untuk menghubungkan notebook ini ke jaringan. Dukungan konektor USB 3.1 Type C juga memungkinkan perangkat ini mentransfer data dengan kecepatan hingga 10Gbps, atau 40x lebih cepat dari USB 2.0. Ia juga berfungsi untuk mengisi ulang baterai notebook.

Display
Zenbook Flip UX370UA memiliki layar sentuh resolusi Full HD (1920 x 1080) piksel. Panel layar tersebut memiliki tingkat refresh rate 60Hz yang juga mendukung IPS agar bisa dilihat dengan cakupan pandangan yang luas. Asus mengklaim dapat menampilkan sekitar 5,76 juta piksel warna, 40 persen lebih tinggi dari panel layar miliki Apple Macbook 13 inci yang mendukung Retina Display. 
Asus menyatakan telah memberikan sensor sentuhan dua kali lipat lebih sensitif dari layar touchscreen yang umumnya digunakan oleh kebanyakan perangkat berlayar sentuh. Sensor tersebut diklaim mampu merespon dengan baik, dengan diameter daerah sentuhan hanya 6mm. Agar tidak lekas tergores saat digunakan, panel display-nya sendiri dilindungi oleh kaca pelapis anti gores buatan Corning Gorilla Glass.

Agar lebih ringkas, Asus juga mendesain ultrabook ini dengan bezel yang sangat tipis yakni hanya 6,11 milimeter saja. Dengan demikian, 80 persen penampang notebook tersebut merupakan bagian layar. Kelebihan lainnya, layar 13,3 inci yang digunakan bisa dipasang dalam bingkai notebook yang biasanya berukuran 12 inci saja.
 
Untuk Anda yang gemar menggunakan stylus, Zenbook Flip UX370 turut disediakan pula stylus untuk mengoperasikan layar sentuhnya tanpa sentuhan jari. Stylus yang dinamakan dengan ASUS Pen ini, berfungsi sebagai alat tulis digital yang dapat dijadikan sarana efektif untuk berkreasi bagi para desainer.

Spesifikasi
ASUS Zenbook Flip UX370 mendapatkan peningkatan prosesor dari versi sebelumnya yakni menjadi Intel Core i7-7500U. RAM yang digunakan memiliki frekuensi 2133MHz berukuran 16GB. Media penyimpanannya sendiri berjenis M.2 SSD PCIe berkapasitas 1.000GB. Berbekal konfigurasi ini, rasanya dijamin seluruh proses komputasi dari yang ringan hingga berat mampu dijalankan oleh notebook ini.



Terkait prosesornya, Intel Core generasi ke-7 yang digunakan disebut-sebut memiliki performa 20 persen lebih baik dari versi generasi ke-6. Sementara kecepatannya sendiri, Intel Core i7-7500U memiliki frekuensi kecepatan standar 2,7GHz yang dapat di-boost hingga 3,5 GHz. Sementara ukuran cache memorinya adalah 4MB.

Prosesor tersebut memiliki pengolah grafis yang terintegrasi, yakni Intel HD Graphic 620. Melalui beberapa pengujian, integrated GPU mampu menghasilkan frame rate yang lebih tinggi untuk mengolah gambar 3D dibandingkan versi Intel HD Graphic 520. Jajaran prosesor ini juga merupakan salah satu jajaran chip hemat daya yang dibuat oleh Intel. Nilai TDP-nya yang hanya 15W.

Ketika sedang dalam mode full load, atau digunakan secara maksimal, semisal mengedit video, bermain game sembari bermultasking dengan aplikasi lain, konsumsi listrik maksimalnya adalah 25W. Sementara ketika dalam mode santai alias hanya digunakan untuk mengetik saja atau pekerjaan-pekerjaan ringan, konsumsi listrik terendahnya adalah 7,5W.

Terdapat sistem operasi yang terinstal secara langsung ketika Anda pertama kali membelinya yakni Windows 10.

Kinerja
Melalui rangkaian spesifikasi yang cukup tinggi tersebut, seharusnya notebook ini mampu menjalankan berbagai aplikasi tanpa hambatan. Memainkan game ringan hingga sedang, sebagai media hiburan hingga menyaksikan video beresolusi Full HD pun rasanya akan mampu memberikan pengalaman yang baik. Tetapi tentu semua harus dibuktikan. Berikut ini beberapa pengujian yang kami lakukan:




  

Dari hasil pengujian, jelas terlihat bahwa notebook ini memiliki performa yang lebih dari cukup untuk menjalankan beberapa program yang ringan, sedang hingga berat. Multitasking terasa begitu lancar tanpa lag berarti meski berpindah pada aplikasi yang rakus memori seperti editing photo dan video. 

Bermain game dengan grafis 3D pun cukup mengasikkan. Hanya saja, Anda tidak bisa menyetel preset dengan settingan rata kanan atau maksimal. Namun preset grafik medium pun rasanya sudah cukup.

Ketika mengujinya untuk berbagai macam keperluan produktivitas seperti mengetik, mengedit foto, menonton video, hingga bermain game ringan semua bisa dikerjakan dengan baik. Nyaris semua berjalan mulus tanpa kendala berarti. Kami juga sangat mengacungi kinerja notebook ini, terlebih lagi performa baterainya.

Proses booting dan juga loading aplikasi berjalan sangat cepat karena harddrive-nya telah menggunakan SSD.

Kesimpulan
Anda yang begitu mencintai aktivitas diluar ruangan ataupun dituntut untuk selalu produktif dalam kondisi seperti itu, mungkin akan sangat membutuhkan perangkat ini. Semua unsur dan keunggulan kompetitif yang terkait dengan portabilitas dan mobilitas telah tersedia secara lengkap di dalamnya, antara lain baterai yang tahan lama, perangkat yang tidak panas, kinerja kencang serta ringan dan tipis.

No comments

Powered by Blogger.