Review Perbandingan ASUS Zenfone Live vs Samsung Galaxy J5

Persaingan di segmen entry level smartphone semakin hari semakin sengit. Sejumlah pemain besar merilis varian produknya yang ditujukan untuk pengguna dengan anggaran terbatas. Nama-nama besar seperti Samsung, Asus, Xiaomi, bahkan produsen yang terkenal dengan julukan smartphone overpriced seperti Oppo dan Vivo juga punya solusi untuk segmen ini.

Di antara varian produk yang banyak dibicarakan di segmen tersebut, ada dua yang sangat menarik. Asus Zenfone Live, karena baru saja diluncurkan, dan Samsung Galaxy J5. Kenapa J5? Apa lagi alasannya kalau bukan perangkat ini merupakan salah satu model andalan si raja di pasar smartphone global, termasuk Indonesia. Nah, kebetulan kali ini kita akan bandingkan dua varian produk tersebut dari beberapa aspek.



Sebelumnya, mari kita simak contekan spesifikasi teknis kedua smartphone dari GSM Arena. Meski ada sedikit perbedaan dengan varian yang beredar di Indonesia, namun spesifikasi lengkap kedua smartphone tersebut tergambarkan dengan jelas di sana.


Dimensi dan Layar
Dari sisi dimensi, ASUS Zenfone Live sedikit lebih ringkas, dan lebih ringan. Ini sangat penting karena keunggulan utama Zenfone Live adalah fitur Livestreaming Beautification. Artinya, kemungkinan besar sang pengguna akan memegangnya dalam waktu yang cukup lama saat melakukan video streaming. Smartphone ringan dan ukuran kompak tentu sangat bermanfaat.

Dari sisi layar, ASUS Zenfone Live menggunakan layar IPS sementara Samsung Galaxy J5 menggunakan layar jenis AMOLED yang menawarkan kualitas warna lebih ciamik dan lebih hemat energi saat beroperasi. Namun demikian, dari sisi kepadatan gambar, Zenfone Live punya kerapatan 294 pixel per inch, sementara Galaxy J5 sedikit di bawahnya yakni 282 ppi.

Samsung Galaxy J5 sendiri punya ukuran layar yang sedikit lebih besar yakni 5,2 inci dibandingkan Zenfone Live yang 5 inci. Kelebihannya, browsing atau main game lebih puas di J5. Tetapi kalau ingin lebih mudah digenggam, layar 5 inci milik Zenfone Live lebih pas. Untuk resolusi, keduanya sama-sama resolusi HD. Inilah yang membuat kepadatan pixel di layar J5 sedikit lebih rendah.


Untuk melindungi layar tersebut, Asus menggunakan lapisan kaca berkontur 2.5D sehingga melengkung di sisi-sisinya dan lebih nyaman digenggam. Juga lebih indah. Sementara J5 menggunakan layar yang lebih bersudut. Namun demikian, layar Samsung J5 lebih terlindungi oleh metal frame di sisi body smartphone. Lebih kuat.

Sistem Operasi dan Spesifikasi
Kedua smartphone datang dengan sistem operasi Android 6.0.1 Marshmallow. Jika Zenfone Live menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 400 quad-core berkecepatan 1,4GHz dan GPU Adreno 305, Samsung Galaxy J5 punya prosesor dan grafis yang sedikit lebih bertenaga yakni Qualcomm Snapdragon 410 quad-core berkecepatan 1,2GHz dan GPU Adreno 306.


Untuk menopang performa, kedua smartphone dilengkapi RAM 2GB. Adapun untuk menyimpan data, keduanya juga disediakan storage internal sebesar 16GB. Keduanya juga mendukung ekspansi penyimpanan internal storage sebesar 256GB via slot microSD. Bedanya, kalau Zenfone Live slot microSD-nya harus dipakai bergantian dengan SIM 2, di J5 slot-nya terpisah. 


Sedikit gambaran terkait RAM dan storage pada kedua smartphone, tampaknya manajemen memori dan efisiensi dari ZenUI milik Zenfone Live sedikit lebih baik dari TouchWiz UI milik Samsung Galaxy J5. Terlihat, available RAM pada Zenfone Live sedkit lebih lega. Faktor inilah yang salah satunya membuat Zenfone Live tetap gegas saat digunakan meski punya prosesor yang cukup lawas.

Dari sisi konsumsi internal storage, tampaknya UI dan aplikasi milik Zenfone lebih banyak menghabiskan tempat dibandingkan dengan UI dan aplikasi yang disediakan oleh Samsung. Tapi tentunya kalau memang tidak dibutuhkan, toh bisa di-uninstall atau disable.

Kamera
Dari sisi kamera, keduanya memiliki kamera depan dan belakang dengan resolusi sama, yakni 13MP dan 5MP. Bedanya, kamera bukaan kamera milik J5 sedikit lebih baik yakni F/1.9 untuk kamera depan dan belakang. Sementara milik Zenfone Live, bukaannya hanya f/2.0 untuk belakang dan f/2.2 untuk kamera depan.

Sedikit lebih baik, kamera depan Zenfone Live mendukung autofocus. Ini tentu sangat bermanfaat untuk mendukung fitur utama Zenfone Live yakni livestreaming video beautification dan tentunya menggunakan kamera depan. Berikut ini sedikit perbandingan performa kamera belakang kedua smartphone.

Outdoor (Auto)
Indoor, pencahayaan cukup (Auto)
Indoor, pencahayaan redup (Auto)
Indoor, pencahayaan redup (Low Light Mode)
Outdoor (Auto)
Outdoor (Auto)
Bisa dilihat, tampak jelas kamera Asus Zenfone Live lebih mumpuni saat memotret dalam ruangan (indoor) baik saat pencahayaan cukup ataupun saat pencahayaan minim. Meski punya bukaan yang sedikit di bawah J5, namun optimalisasi software PixelMaster Camera membuat foto tampak lebih terang dan noise lebih minimal. Fitur Low Light Mode juga sangat bermanfaat karena mampu membuat objek yang berada di dalam ruangan remang-remang tampak sangat jelas.

Untuk pemotretan outdoor, terlebih saat pencahayaan berlimpah, tampak kamera Galaxy J5 lebih warm. Namun pada percobaan tersebut, meskipun tampak lebih pucat, foto hasil kamera Zenfone Live lebih mendekati warna aslinya.

Performa
Ini bagian yang menarik. Membandingkan performa kedua smartphone terpopuler di segmen mainstream-low tersebut. Berikut ini hasilnya menggunakan aplikasi benchmark standar seperti 3DMark untuk pengujian grafis secara keseluruhan dan GFXBench untuk pengujian GPU murni, Antutu untuk pengujian sistem, PCMark untuk pengujian daya tahan baterai, dan Geekbench untuk pengujian kemampuan CPU dalam single task atau multi task. Berikut ini performanya (Zenfone Live di sebelah kiri, Galaxy J5 di sebelah kanan)


Secara keseluruhan, kombinasi Snapdragon 410 dan Adreno 306 milik Galaxy J5 menawarkan performa yang lebih baik untuk aplikasi grafis 3D seperti game. Snapdragon 400 yang lebih lawas, meski ditopang Adreno 305 yang sebenarnya berjalan lebih kencang, menawarkan performa keseluruhan yang sedikit lebih rendah.

 

Untuk performa GPU-nya sendiri, Adreno 305 yang punya kecepatan maksimal di 450MHz milik Zenfone Live menawarkan kinerja yang sedikit lebih baik dibanding Adreno 306 yang kecepatan maksimalnya hanya 400MHz.

 

AnTuTu menegaskan hal di atas. Secara hardware, di sektor 3D, Zenfone Live lebih unggul dibanding Galaxy J5. Demikian pula untuk manajemen RAM dan performanya. Namun penggunaan CPU yang sedikit lebih lemah membuat performa keseluruhan sistem berada sedikit di bawahnya.

  

Untuk pengujian baterai, sengaja setting brightness layar kedua smartphone diset ke 100%. Demikian pula untuk setting volume. Tujuannya agar sistem bekerja secara penuh dan diketahui sejauh mana kekuatan baterai kalau semua setting diset ke titik maksimum. Hasilnya, kedua smartphone bertahan hingga 4 jam lebih. Namun Zenfone Live sedikit lebih panjang masa aktifnya.

 

Satu hal yang menarik, meski Qualcomm Snapdragon 400 milik Zenfone Live memiliki performa single core yang sedikit lebih rendah, tapi saat bekerja dalam kondisi multi-tasking, performanya sedikit lebih baik dibanding Snapdragon 410 milik Galaxy J5. Ini tampaknya yang menyebabkan saat digunakan pada daily life aplikasi ataupun sistem operasi dan UI pada Zenfone Live masih tetap mampu berjalan dengan mulus meskipun digunakan dalam modus multi-tasking.

Kesimpulan
Untuk sebuah smartphone yang dipasarkan di harga yang relatif terjangkau (Zenfone Live di Rp1.799.000 dan Galaxy J5 di Rp2.375.000) tampaknya keduanya relatif bersaing. Dari sisi performa, kedua produk hanya terpaut sedikit. Saling mengungguli satu sama lain dalam kondisi yang berbeda.

Dari sisi desain dan bobot, Zenfone Live lebih kompak dan ringan sedikit. Namun untuk ukuran layar, Galaxy J5 lebih lega sedikit.

Dari sisi kemampuan kamera, kurang lebih setara meski pada pencahayaan minim, Zenfone Live lebih mumpuni sedikit. Dari sisi masa aktif baterai, Zenfone Live lebih awet sedikit. Dari sisi harga, Zenfone Live lebih terjangkau. Sedikit?

No comments

Powered by Blogger.